Los Angeles, SP.com – Hukuman 10 tahun tak boleh hadir di Academy Award yang dijatuhkan Academy of Motion Picture Arts and Sciences pada hari Jumat (8/4/2022) terhadap Will Smith telah memicu isu rasialisme. Para penggemar Smith membandingkan sang aktor berkulit hitam itu dengan para pemangsa (predator) Hollywood yang tidak mendapatkan hukuman berat seperti itu.

Para predator Hollywood seperti Kevin Spacey, Woody Allen dan James Toback tidak mendapatkan hukuman yang hampir seberat itu dari Academy karena kesalahan mereka. Penting untuk dicatat bahwa nama aktor dan sutradara yang disebutkan di atas semuanya berkulit putih.

Spacey peraih 2 Oscar, tersandung kasus pelecehan seksual pada anak di bawah umur (14 tahun). Allen peraih 4 Oscar menikahi anak tirinya sendiri Soon-Yi Previn, dan Toback seorang penulis dan sutradara nominasi Oscar pernah dilaporkan 38 perempuan karena tuduhan pelecehan seksual.

Seorang pengguna Twitter menyimpulkan hukuman itu dengan sempurna, dengan mengatakan Smith telah menjadi wajah dari "mereka tidak mencintai kita, hanya apa yang kita buat," merujuk pada tokoh masyarakat kulit hitam yang menerima pujian secepat mereka melakukan serangan balasan.

Tema keseluruhan dari percakapan ini adalah bahwa Academy tidak melarang pemangsa pria kulit putih, tetapi tidak berpikir dua kali untuk melarang pria kulit hitam menghadiri acaranya karena tamparan yang sudah dia minta maaf dua kali.

Bukan rahasia lagi bahwa Academy memiliki sejarah panjang rasisme terhadap aktor kulit hitam, dengan sorotan yang terungkap dalam masalah ini dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu gerakan terbaru melawan Academy karena sifatnya yang rasisme adalah tagar #OscarsSoWhite, yang menyebabkan banyak selebriti memboikot acara tersebut.

Dengan larangan Smith, Academy jelas berusaha membuat contoh darinya, dan meskipun perilakunya tidak pantas, ada banyak orang yang tidak mendapatkan perlakuan kasar yang sama meskipun melakukan hal-hal yang jauh lebih buruk. Sangat disayangkan bahwa Academy mengambil langkah mundur dalam upayanya untuk menjadi lebih inklusif dengan mencoba mengubur aktor kulit hitam selama salah satu momen terburuk dalam kariernya.