Jakarta, SP.com - Konsumsi masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri 2022 masih relatif sama dibandingkan tahun sebelumnya karena pendapatan rumah tangga belum pulih sepenuhnya.

Demikian menurut riset Danareksa Research Institute (DRI) dengan judul “Sentimen Kenaikan Harga dan Konsumsi Masyarakat Selama Ramadan dan Idulfitri”.

DRI melakukan survei bulanan menggunakan metode pengambilan responden secara acak (systematic random sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung melalui tatap muka. Survei dilakukan tanggal 1-15 setiap bulannya di enam daerah: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan dengan total responden 1.724.

Survei DRI menemukan bahwa 44,37% responden mengatakan bahwa pendapatan mereka bulan April sama saja dengan pendapatan 6 bulan sebelumnya, dan 44,89% mengatakan pendapatan mereka lebih rendah. Hanya 9,8% responden yang mengatakan pendapatan mereka lebih tinggi.

Sebanyak 36,83% responden berekspektasi bahwa inflasi akan semakin meningkat jauh lebih tinggi dalam enam bulan ke depan, dan sebanyak 53,36% responden berekspektasi bahwa inflasi akan meningkat sedikit lebih tinggi dalam enam bulan ke depan.

Survei DRI juga menemukan bahwa lebih dari 30% responden merasa akan terjadi ketidakpastian ketersediaan beberapa bahan pokok dan mereka akan memprioritaskan pembelian barang-barang yang dianggap langka dan akan naik harganya.

Belanja Lebaran

Mayoritas rumah tangga menganggarkan sekitar Rp 1 juta-Rp 3 juta untuk belanja Ramadan dan Idulfitri. Jumlah ini relatif sama atau meningkat 10-25% dibandingkan tahun lalu.

Riset Danareksa Research Institute (DRI) dengan judul “Sentimen Kenaikan Harga dan Konsumsi Masyarakat Selama Ramadhan dan Idulfitri”.

Rata-rata rumah tangga menghabiskan lebih dari 20% pengeluaran Ramadan dan Idulfitrinya untuk sandang dan pangan.

Riset Danareksa Research Institute (DRI) dengan judul “Sentimen Kenaikan Harga dan Konsumsi Masyarakat Selama Ramadhan dan Idulfitri”.

Pasar tradisional masih menjadi tempat yang paling banyak dipilih (83,47%) untuk belanja Lebaran karena dianggap paling murah. Selain itu, meskipun pembayaran digital meningkat, 98,84% responden masih lebih memilih menggunakan uang tunai. (Beritasatu.com).