Jakarta, SP.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa pengendalian Covid-19 di Indonesia terbilang lebih baik dibandingkan negara-negara lainnya termasuk negara ASEAN.

"Kalau kita melihat Malaysia sendiri masih mencatatkan 4.000 kasus per hari pada 24 April lalu. Kemudian, Singapura 2.000 kasus per hari, dan Thailand itu hampir 15.000 kasus dan Australia 33.700 kasus per hari," kata Nadia saat memberikan keterangan pers terkait "Dinamika Vaksin Covid-19" secara daring Senin (25/4/2022).

Nadia mengatakan, saat ini kondisi pandemi sudah cukup terkendali walaupun pelonggaran berbagai aktivitas telah dilakukan. Bahkan sejak awal Ramadan, pemerintah memutuskan bisa mudik tahun ini setelah dua tahun tidak melakukan mudik dan berkumpul dengan keluarga besar.

Dikatakan Nadia, pertimbangan pemerintah mengizinkan masyarakat untuk melakukan mudik karena telah melakukan pelonggaran aktivitas untuk daerah berada di wilayah pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 dan tidak terjadi peningkatan kasus yang terjadi secara signifikan.

"Kalau kita melihat angka konfirmasi harian cenderung turun terus, pada tanggal 25 April 2022 dilaporkan sebanyak 317 kasus. Jauh turun dibandingkan pada saat kita mengalami puncak Omicron ataupun pada saat kita mengalami varian Delta yang dengan angka kematian yang cukup tinggi," ucapnya.

"Angka kematian dilaporkan sebanyak 33 kasus dan tertinggi pada saat Omicron itu adalah 220 kasus sama seperti pada saat varian Delta, tetapi kita tahu fatalitas jauh lebih besar dari Omicron," sambungnya.

Selanjutnya, Nadia menyebutkan, angka positivity rate Indonesia saat ini sudah kurang dari 1% atau 0,52%. Sementara tingkat keterisian tempat perawatan rumah sakit hingga 23 April 2022, tercatat keterisian hanya 3% dari total kapasitas yang ada.

Adapun angka reproduksi virus itu cenderung turun dan mendekati angka kurang dari 1 sebagian ketentuannya ukuran bahwa pandemi Covid-19 telah terkendali.

"Kondisi ini tentu sama seperti kondisi September hingga Desember 2021. Di mana pandemi sudah bisa kita kendalikan pada kondisi yang sangat rendah. Kita bisa lihat angka positivity rate bisa dipertahankan dalam kurang waktu 3 bulan sampai 3,5 bulan pada angka di bawah 1%," paparnya.

Ia menambahkan, jumlah kasus hariannya juga lebih rendah dibandingkan pada bulan Januari 2022. "Jadi kita lihat di bulan September sampai Desember 2021 itu angka kasus positif Indonesia itu kurang lebih hampir sama dengan awal pandemi. Di mana memang angkanya masih sangat rendah," pungkasnya.

(Beritasatu.com/MAB)