Jakarta, SP.com – Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menerima berkas perkara dugaan pidana investasi bodong berkedok aplikasi trading Quotex dan pencucian uang dengan tersangka Doni Salmanan. Berkas perkara itu dilimpahkan tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri kepada pihak Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Umum (Jampidum), Selasa (19/4/2022).

“Selanjutnya berkas perkara tersebut di atas akan dilakukan penelitian oleh jaksa peneliti (jaksa P-16) yang ditunjuk dalam jangka waktu tujuh hari untuk menentukan apakah berkas perkara dapat dinyatakan lengkap atau belum secara formil maupun materiil (P-18) dan tujuh hari untuk memberikan petunjuk (P-19) apabila berkas perkara belum lengkap,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Ketut Sumedana dalam keterangan tertulis, Rabu (20/4/2022).

Doni Salmanan disangkakan melanggar Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Pasal 3 dan/atau Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Sebelumnya, Doni ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan pada Rabu (9/3/2022) lalu terkait kasus dugaan penipuan investasi bodong berkedok aplikasi trading Quotex serta tindak pidana pencucian uang.

Doni Salmanan diketahui telah mengungkapkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama yang sudah mengenal dunia trading.

"Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum. Hari ini saya ingin meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudah mengenal dunia trading, baik binary option, forex, crypto, dan lain sebagainya," kata Doni Salmanan saat jumpa pers di Mabes Polri, Selasa (15/3/2022).

Tidak hanya itu, crazy rich asal Bandung itu berharap agar masyarakat dapat memaafkan semua kesalahannya. Lebih lanjut Doni juga memohon kepada masyarakat untuk mendoakannya agar hukuman tehadapnya dapat diringankan. (Beritasatu.com/ MUR)