Jakarta, SP.com - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat jumlah investor aset kripto di Indonesia pada kuartal I-2022 terus meningkat hingga hampir menyentuh 13 juta orang.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Tirta Karma Senjaya mengatakan, perdagangan aset kripto hingga Maret 2022 secara transaksi telah mencapai Rp 130,2 triliun dengan jumlah pelanggan sebanyak 12,8 juta investor. Jumlah itu meningkat dari pencapaian pada akhir tahun 2021 sebanyak 11,2 juta pelanggan dengan transaksi Rp 859,4 triliun.

“Sudah Rp 130,2 triliun dengan 12,8 juta pelanggan sampai akhir Maret,” sebutnya kepada Investor Daily, Kamis (14/04/2022).

Adapun, per Februari 2022, transaksi aset kripto baru mencapai Rp 83,8 triliun dengan jumlah investor 12,4 juta pelanggan. Selama bulan Maret alhasil ada kenaikan 400.000 jumlah pelanggan dengan kenaikan transaksi sebesar Rp 46,4 triliun.

Sayangnya kenaikan tersebut belum sepenuhnya didukung oleh ekosistem kelembagaan aset kripto di Indonesia yang jadi, sebut saja bursa kripto yang tertunda peluncurannya dari rencana awal akhir tahun 2021 dan kuartal I-2022. (Beritasatu.com)