Kyiv, SP.com – Rusia memperpanjang ultimatumnya kepada tentara Ukraina yang masih bertahan di Mariupol untuk menyerah pada Rabu (20/4/2022). Ultimatum baru ini dikeluarkan, setelah peringatan sebelumnya untuk menyerah pada tengah malam tak direspons pasukan Ukraina yang tersisa dan berkumpul di sebuah pabrik baja.

Tak ada satu pun tentara Ukraina yang meletakkan senjata, dan komandan mereka telah bersumpah untuk tak mau menyerah.

“Angkatan bersenjata Rusia, yang murni berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan, sekali lagi mengusulkan agar para pejuang batalyon nasionalis dan tentara bayaran asing menghentikan operasi militer mereka mulai pukul 14:00 waktu Moskwa pada 20 April dan meletakkan senjata,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Ribuan tentara Rusia yang didukung oleh artileri dan serangan roket maju dalam apa yang oleh pejabat Ukraina disebut Pertempuran Donbas.

Invasi Rusia selama hampir delapan minggu telah gagal untuk merebut salah satu kota terbesar di Ukraina, memaksa Moskow untuk kembali fokus di dalam dan sekitar wilayah separatis.

Rusia menyerang pabrik baja Azovstal, benteng utama yang tersisa di Mariupol, dengan bom penghancur bunker, kata penasihat presiden Ukraina Selasa (19/4/2022) malam. Reuters tidak dapat memverifikasi detailnya.

Sekitar 120 warga sipil yang tinggal di sebelah pabrik baja Azovstal telah pergi melalui koridor kemanusiaan, kantor berita Interfax melaporkan pada hari Selasa, mengutip TV pemerintah Rusia.

Mariupol telah dikepung sejak awal invasi Rusia. Puluhan ribu penduduk terperangkap tanpa akses ke makanan atau air dan mayat berserakan di jalan-jalan. Pemerintah Ukraina yakin lebih dari 20.000 warga sipil tewas di sana.