Islamabad, SP.com - Pemimpin oposisi Pakistan Shehbaz Sharif mengajukan pencalonan untuk menjadi perdana menteri menggantikan mantan Perdana Menteri Imran Khan yang terguling pada Minggu (10/4/2022) pagi. Jika terpilih, Shehbaz (70) berjanji memulihkan hubungan Pakistan dengan Amerika Serikat (AS).

Setelah mengajukan pencalonannya ke badan legislatif pada hari Minggu, Shehbaz mengatakan, kepergian Khan adalah kesempatan untuk awal yang baru di Pakistan. Shehbaz, ketua partai Liga Muslim Pakistan-N (PML-N) yang berhaluan tengah, secara luas diperkirakan akan ditunjuk sebagai perdana menteri baru negara itu pada hari Senin (11/4/2022).

"Fajar baru telah dimulai ... Aliansi ini akan membangun kembali Pakistan," kata Shehbaz kepada parlemen pada hari Minggu.

Tugas pertamanya akan memperbaiki hubungan dengan militer yang kuat serta Amerika Serikat, dan cenderung ekonomi goyah.

Khan telah memusuhi AS selama masa jabatannya, menyambut pengambilalihan Taliban atas Afghanistan tahun lalu dan baru-baru ini menuduh Washington berada di balik upaya untuk menyingkirkannya. Washington menepis tuduhan itu.

Partai Khan juga telah menominasikan mantan menteri luar negeri sebagai calon perdana menteri, dengan mengatakan anggota parlemen mereka akan mengundurkan diri secara massal jika dia kalah, berpotensi menciptakan kebutuhan untuk pemilihan sela yang mendesak untuk mengisi kursi mereka.

Perdana menteri Pakistan pertama yang digulingkan melalui mosi tidak percaya, Khan bertahan selama hampir seminggu setelah oposisi bersatu pertama kali mencoba untuk mencopotnya.

Pada hari Minggu, ia mengulangi tuduhan bahwa konspirasi asing berada di balik konspirasi perubahan rezim di Pakistan.

“Perjuangan kemerdekaan dimulai lagi hari ini,” kata Khan melalui akun Twitter-nya, yang diikuti oleh lebih dari 15 juta orang.

International

Jadi Calon PM, Shehbaz Bakal Normalkan Hubungan Pakistan-AS

Berita Terkait