Washington, SP.com- Amerika Serikat (AS) mengalami krisis susu formula bayi di tengah melonjaknya harga barang. Menurut laporan RT, Senin (9/5/2022), sejumlah pengecer bahkan sudah memberlakukan penjatahan susu formula.

“Beberapa apotek dan supermarket membatasi pembeli untuk tiga produk susu formula bayi dan balita per pembelian di toko dan daring,” lapor USA Today mengutip pengecer.

"Karena meningkatnya permintaan dan berbagai tantangan pemasok, susu formula bayi dan balita mengalami kendala di seluruh negeri," kata juru bicara Walgreens Boots Alliance Steve Cohen mengutip publikasi tersebut.

Antara November dan April, tingkat kehabisan stok untuk susu formula - pengganti ASI yang diproduksi yang sebagian besar terbuat dari susu sapi. Angka kekurangan stok melonjak dari satu digit menjadi hampir 40% secara nasional dan bahkan melebihi 50% di beberapa negara bagian, menurut angka terbaru. dari perusahaan analisis data pasar Datasembly.

Menemukan susu formula telah menjadi tantangan bagi orang tua, kata CNN, menggambarkan bagaimana beberapa orang harus pergi ke negara bagian tetangga atau pergi ke media sosial dan memohon kepada orang asing untuk berbagi atau bahkan menukar persediaan tambahan yang mungkin mereka miliki. Seorang ibu memberi tahu USA Today bahwa ”mencoba menemukan Similac {satu merek susu formula bayi} hampir merupakan pekerjaan seharian penuh”.

“Inflasi, kekurangan rantai pasokan, dan penarikan produk telah membawa jumlah volatilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk susu formula bayi,” kata CEO Datasembly Ben Reich, memperingatkan bahwa “tidak ada indikasi perlambatan.”

Menurut CNN, produsen memproduksi dengan kapasitas penuh tetapi masih belum cukup untuk memenuhi permintaan saat ini. Kekurangan tersebut diperparah dengan penarikan kembali tiga merek susu formula bayi pada Februari karena kekhawatiran tentang infeksi bakteri dan penutupan pabrik besar.

Tingkat kelahiran di AS terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada saat yang sama, angka inflasi telah melonjak selama setahun terakhir dengan laju tercepat dalam lebih dari 40 tahun. [beritasatu.com/UNW]